Maksudnya kita sebaiknya mengatur kecepatan motor kita sesuai dengan seberapa jauh kita bisa memandang. Yah ini ada hubungannya dengan prediksi. Yap, memprediksikan apa yang akan muncul didepan kita dan baru terlihat oleh kita. Kemudian memberikan waktu bagi kita untuk mengidentifikasi kemunculan itu, mengevaluasi potensi bahaya dan kemudian bereaksi.
Seperti banyak materi SR yang lain, dibutuhkan kira-kira setengah detik untuk menyadari kalau ada sesuatu yang muncul dengan tiba-tiba didepan anda, kemudian satu detik untuk memahami bahaya apa itu yang sesungguhnya berada didepan kita, barulah kita bisa mengambil tindakan.
Matematisnya begini. Kalau anda dalam kecepatan 100 km/jam, atau sama dengan 100000 meter dibagi 3600 detik = 27.8 meter/detik. Maka waktu anda untuk bereaksi dalam 1.5 detik adalah 41 meter ! Paham ? Ini belum termasuk jarak stop (jarak yang diperlukan sejak anda melakukan pengereman hingga anda benar-benar berhenti)

Jadi kalau anda berada di sebuah tikungan, yang mana ujung dari tikungan tidak terlihat, dan paling jauh anda hanya bisa melihat jalan 30 meter didepan (karena terhalang mobil-mobil, atau pohon), dengan kecepatan anda menikung 100 km/jam. Maka, berharaplah tidak ada apa-apa (batu, lubang, kucing) di jalur anda pada saat itu.
Itulah sebabnya kita hendaknya mengatur kecepatan sesuai dengan jarak pandang kita. Hal ini juga berlaku untuk jalan lurus, atau jalan apa saja. Mungkin lebih afdol lagi jika kalimatnya kita rubah gini, “Aturlah kecepatan anda, sesuai dengan jarak pandang, kondisi jalan dan lalulintas”. Muantabsss.

Untuk memperbaiki jarak pandang, carilah jalur, atau bagian jalan yang memungkinkan anda untuk dapat melihat lebih jauh kedepan dan menjadikan diri anda terlihat oleh kendaraan lain, tanpa membahayakan diri sendiri. Contohnya, mendarai motor dibelakang mobil box. Otomatis jarak pandang anda hanya beberapa meter didepan, kalau anda mengerti SR, anda akan menjaga jarak 2 detik didepan. Apakah ini cukup ? Akan lebih baik jika anda bisa memposisikan motor untuk tidak tepat membuntuti mobil box itu. Posisikan motor anda agar terlihat di spion mobil box itu. Dengan demikian, anda dapat melihat apa yang ada dibalik mobil box jauh kedepan, dan anda pun terlihat oleh si supir.

Naaahh.. aturlah kecepatan anda setelah anda bisa mengetahui jarak pandang maksimal anda. Kalau mobil boxnya ngebut, anda tidak perlu ikut-ikutan ngebut kan ?
Contoh lainnya adalah “over the hill”, dimana ujung jalan tidak terlihat karena melewati puncak bukit atau tanjakan yang kemudian menurun. Semakin mendekati puncak, hendaknya anda semakin berhati-hati dan melambat, hingga anda bisa melihat kembali apa yang ada dibalik bukit. Bukan hanya kendaraan dari lawan arah saja yang mungkin anda temui, tapi bisa batu, bisa lubang, bisa mobil yang melambat, bisa tikungan, dan lain sebagainya.

0 komentar: